Senin, 21 Oktober 2013





Menurut Panangian, setidaknya ada tiga faktor yang harus dipertimbangkan dalam memulai investasi properti:

Pertama, jika ingin berinvestasi di properti-properti yang mampu menghasilkan pendapatan sewa seperti rumah, apartemen, ruko, maka investor harus memperhitungkan teknik memilih lokasi sunrise. Yang dimaksud dengan lokasi sunriseadalah lokasi dimana permintaannya, melebihi pasokannya. “Ini  adalah karakter lokasi yang terbaik untuk investasi properti. Misalnya lokasi sunrise di Jakarta Pusat adalah di kawasan CBD, seperti kawasan Sudirman, Kuningan, dan Kasablanka,” ujar dia.

Kedua, investor harus bisa mempertimbangkan tingkat harga, nilai sewa dan cap rate dari properti yang akan dibeli. Investor harus memilih properti yang harga jualnya kurang dari Rp1,5 miliar. Karena segmen pasar ini, kata Panangian, adalah properti yang terbaik sebagai investasi pada 2013.

“Selain itu, investor juga harus memilih, mana properti yang memiliki cap rate minimal 8% per tahun. Karena ini juga merupakan pilihan terbaik untuk investasi pada tahun depan,” jelas dia.

Ketiga, investor harus bisa memastikan membeli properti pada perusahaan yang memiliki manajemen yang baik. Dengan kata lain, sebaiknya properti tersebut dibangun oleh pengembang yang terpercaya. 

“Sebagai seorang investor yang ingin kaya raya melalui properti, lokasi dan properti hanyalah dianggap sebagai alat atau sarana untuk menciptakan tingkat pengembalian (return on investment/ROI) yang berlipat ganda. Jadi inilahmindset-nya. Jangan bertindak sebagai investor jika Anda bersikap sebagai  end user,” tegas Panangian.

Dia menambahkan, investor yang baik mesti menghitung berapa lama jangka waktu untuk berinvestasi. Dari uang yang telah dikeluarkannya, berapa imbal hasil yang tinggi melalui properti tersebut. “Harus dipastikan, apakan investor mau berinvestasi jangka pendek kurang dari dua tahun, jangka menengah sekitar 3-5 tahun, dan jangka panjang di atas lima tahun,” papar Panangian.

Tingkat imbal hasil (ROI) yang bagus, kata Panangian, harusnya di atas 150% per tahun. Dengan demikian, investor benar-benar harus jeli untuk berinvestasi pada kawasannya atau lokasinya, bukan pada harganya atau propertinya. “Properti yang menarik, di lokasi yang bagus, dan penawaran yang murah. Itu kuncinya,” ungkap dia.

Hindari Kesalahan
Pada saat banyak orang yang mengambil keputusan untuk menginvestasikan uangnya ke dalam bidang properti, maka semakin banyak kesalahan yang dilakukan karena tidak akan mudah untuk menjalankan bisnis ini pada permulaan. Namun, ada beberapa cara agar strategi berinvestasi yang sudah disusun terhindar dari kesalahan.

Cara paling mudah yang pertama adalah, indetifikasi secara jelas tujuan dalam berinvestasi dan segera ambil tindakan jika rencana tersebut mulai keluar jalur. “Harus ada plan B dan peninjauan secara teratur mengenai investasi ini,” ungkap pakar investasi Tung Desem Waringin.

Agar investasi Anda benar-benar tepat, investor harus bisa menemukan mentor yang dapat dipercaya dan mampu membimbing di bidang investasi properti. Mentor tersebut harus sukses dan mau berbagi tips sukses dan reputasi yang baik. “Jangan mengambil nasehat dari orang yang tidak pernah berinvestasi properti. Saran mereka tidak selalu baik, sebaliknya ikutilah kata hati Anda,” imbuh dia.

Kemudian, untuk menghindari kesalahan adalah dengan mempertajam keterampilan dan bernegosiasi. Caranya, bisa melalui buku, mentor, dan teman yang berpengalaman dan sukses dalam investasi properti. “Jika perlu, bergabunglah dengan klub properti yang memiliki reputasi baik. Disini, akan ada banyak orang yang bisa mendorong Anda menjadi investor besar,” tandas dia. (sumber: 
Ely Rahmawati, http://www.investor.co.id/property)

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!